Lima Proyek Kerja Paksa pada Masa Kolonial Belanda
No |
Nama Proyek |
Tempat |
Bentuk Kerja Paksa |
1 |
Pabrik
senjata |
Semarang
dan Surabaya |
Kerja Rodi tanpa digaji |
2 |
Pangkalan
armada |
Ujung Kulon |
Kerja Rodi tanpa digaji |
3 |
Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels dari Anyer hingga
Panarukan, dengan panjang lebih dari 1.000 km |
Anyer sampai Panarukan |
Kerja Rodi tanpa digaji |
4 |
Benteng
pertahanan |
Meester Cornelis (kini Jatinegara) |
Kerja Rodi tanpa digaji |
5 |
Pembangunan Jalan Kereta Api |
Semarang –
Yogyakarta, Batavia –
Bogor, Surabaya -
Malang |
Kerja Rodi tanpa digaji |
Untuk mendukung data dari tabel tersbut, penulis mendeskripsikan
informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.
1. Pembangunan Pabrik Senjata
Untuk
memenuhi kebutuhan perang dan memperkuat pertahanan, pemerintah kolonial
Belanda membangun pabrik senjata. Pabrik senjata yang dibangun yaitu pabrik
senjata di Semarang dan pabrik meriam di Surabaya.
2. Pembangunan Pangkalan Armada
Pangkalan armada ini dibangun untuk menghadang Inggris agar tidak memasuki Pulau Jawa. Untuk itu dibuatlah pangkalan armada di Ujung Kulon. Pembangunan pangkalan armada dimulai tahun 1808 dengan permintaan Daendels kepada Sultan Banten agar menyediakan 1000 orang untuk kerja rodi membangun pangkalan armada. Ketiak pelaksanaan pembangunan pangkalan, banyak para pekerja yang sakit dan meninggal. Ketika itu merambah dengan hebat wabah malaria atau yang biasa dikenal dengan “uap racun” pada saat kerja rodi membangun pangkalan armada.
3. Pembuatan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai
Panarukan
Jalan Raya Pos atau bisa juga disebut jalan Daendels ini memanjang dari Anyer sampai Panarukan memunyai panjang 1000 km. Jalan Raya Pos bermula dari mercusuar Bojong sebagai titil 0 menuju keujung timur Pulau Jawa. Menurut versi sejarah yang ada, jalan lintas pantai utara (pantura) Jawa ini dibangun dengan kerja rodi. Jalan Raya Pos digunakan untuk kepentingan militer, yaitu agar tentara-tentara Belanda dapat bergerak lebih cepat.
4. Pembangunan Benteng Pertahanan di Jatinegara
Benteng
pertahanan yang dibuat oleh Belanda berada Meester Cornelis (kini Jatinegara). Benteng ini dibangun untuk
kepentingan militer. Berbagai kegiatan kemiliteran dilaksanakan di dalam
benteng Meester Cornelis.
Pembangunan
berlangsung pada tahun 1743, ketika masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baran
van Imhoff sebagai tempat latihan garnisun Batavia. Kemudian digunakan untuk
latihan kemiliteran prajurit sipil pribumi untuk mendukung langgengnya
kekuasaan Belanda dan berbagai kegiatan militer lainnya dilakukan di benteng
ini.
Meester Cornelis menjadi benteng yang dilewati Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels untuk kepentingan kemiliteran. Kemudian perkembangan transportasi membuat daerah sekitar Meester Cornelis menjadi ramai dan menumbuhkan perekenomian di di sekitarnya.
5. Pembangunan Jalan Kereta Api
Pada 17 Juni 1864 atau 154 tahun lalu, Gubernur
Jenderal Baron Sloet van den Beele meresmikan pembangunan jalur kereta api
pertama di Hindia Belanda. Pembangunan jalur kereta api itu dimulai dari Desa
Kemijen, Semarang, dan direncanakan akan sampai Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar