Perubahan Ruang dan
Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam
Kompas.com - 18/06/2020, 19:15 WIB
Penulis Arum Sutrisni Putri | Editor Arum
Sutrisni Putri
Foto Ilustrasi(FREEPIK/YISARANDRI)
KOMPAS.com - Perubahan ruang dan interaksi
antarruang negara-negara ASEAN akibat faktor alam dipengaruhi oleh faktor
iklim, faktor geologi, dan faktor ketersediaan sumber daya alam. Mengutip
Kemdikbud RI, kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif
homogen dan saling membutuhkan, memudahkan interaksi antara negara-negara
ASEAN. Interaksi antarnegara terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai
bidang.
Faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
interaksi negara ASEAN adalah faktor iklim, faktor geologi dan faktor
ketersediaan sumber daya alam.
Faktor iklim
Perubahan ruang dan interaksi antarruang
negara-negara ASEAN dipengaruhi faktor iklim, yaitu iklim matahari, iklim
muson, dan iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah,
seperti perairan laut, pegunungan dan dataran. Lokasi negara-negara ASEAN yang
berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini
memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini
disebut angin muson timur dan angin muson barat. Masing-masing angin tersebut
menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi
tiupan angin muson disebut iklim muson. Berdasarkan kondisi iklim matahari,
muson atau fisis, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi.
Kondisi iklim yang sama ini membuat
negara-negara di ASEAN ini bekerja sama atau bahu membahu untuk saling
membantu. Negara-negara ASEAN kadang mengalami perubahan iklim yang tidak
terprediksi, akibat perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang
menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam klimatik, yaitu bencana alam yang disebabkan
kerusakan faktor-faktor iklim.
Sebagai upaya menanggulangi bencana di kawasan
Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya. Contoh kerja
sama ASEAN menanggulangi bencana klimatik adalah saat kebakaran hutan hebat di
Sumatera pada 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman
pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu
Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan pada 2014.
Faktor geologi
Berdasarkan faktor geologi, seperti kondisi
tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah
tumbukan antarlempeng. Lempeng di wilayah negara-negara ASEAN antara
lain Lempeng India-Australia, Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng
Eurasia), Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik. Tumbukan lempeng
identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan
negara-negara ASEAN dikenal dengan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Pergerakan lempeng yang bertumbukan
mengakibatkan terjadinya bencana geologis seperti gempa bumi. Bila tumbukan
lempeng terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut, gempa bumi
dapat menimbulkan bencana tsunami. Sekitar empat dari 11 negara ASEAN, yaitu
Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar, pernah mengalami gempa yang memakan
banyak korban jiwa. Sebagian besar korban akibat tsunami yang terjadi setelah
gempa. Korban tsunami yang menggemparkan dunia terjadi di Indonesia, yaitu
tsunami di Aceh pada 2006. Negara-negara ASEAN sebagai organisasi atau
negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan
bantuan berupa kebutuhan pokok, fasiitas kesehatan, maupun donasi untuk
perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.
Faktor ketersediaan sumber daya alam
Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki
sumber daya alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Setiap jenis
barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Wilayah Singapura sangat sempit sehingga sumber daya alam barang tambang
terbatas, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang
kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah
menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga
melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan
masing-masing.
Barang tambang negara-negara ASEAN antara lain:
Indonesia : minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak
Malaysia : bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi
Filipina : tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt
Thailand : timah, mangan Brunei Darussalam: minyak bumi
dan gas alam
Vietnam : batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom,
fosfat
Laos : timah, briket batu bara, besi, temabaga,
emas, gbis, belerang
Myanmar : timbal,
seng, perak, timah, minyak bumi, amngan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok
Kamboja : bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emas
Sumber daya alam tidak hanya berupa barang
tambang. Di negara-negara ASEAN terdapat sumber daya alam hayati dan nonhayati
lain. Sumber daya alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN adalah hutan dan
laut. Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak
dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara.
Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN
lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya
adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura. Indonesia memiliki hutan
paling luas di antara negara ASEAN yang lain. Tetapi laju kerusakan hutan atau
deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara negara-negara ASEAN
lainnya. Perairan laut di kawasan negara-negara ASEAN banyak dieksplorasi untuk
menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Contoh eksplorasi perairan laut
sebagai sumber daya alam adalah perikanan, mutiara, rumput laut, barang
tambang, dan tempat wisata.
Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu
negara tersedia di negara tersebut. Maka, untuk memenuhi kebutuhannya,
negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam
kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini adalah
bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking
news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram
"Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi
Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat
Faktor Alam",
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/18/191500269/perubahan-ruang-dan-interaksi-antarruang-akibat-faktor-alam?page=all#page2.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar